Muhammad
Iqbal Pratama Ushar/201810050311010
Tugas
1
Untuk menciptakan pemimpin yang
berkualitas, maka diperlukan pengetahuan, komitmen, dan juga pengalaman serta
keterampilan berorganisasi dan juga kerjasama yang baik untuk mencapai suatu
tujuan yang ingin dicapai.
1.
Apa
perbedaan mencolok era orde baru dan pasca reformasi, peran birokrat dan sukses
kepemimpinan kepala daerah?
Jawab : Di era orde baru, birokrasi yang dijalankan lebih mengarah
untuk mengurus kehidupan publik yang berjalan selama 32 tahun yang dipimpin
oleh presiden Soeharto sebagai pemegang kekuasaan tunggal. Gaya kepemimpian
yang dijalankan pada masa orde baru sangat berpengaruh dengan jalannya roda
pemerintahan karena aturan negara yang sangat kaku. Sehingga, dalam era orde
baru masyarakat tidak bisa mengutarakan aspirasinya, bahkan bawahan dari
presiden Soeharto pun tidak diperbolehkan dalam membuat suatu aturan ataupun
perda untuk masyarakatnya. Sedangkan dalam era reformasi, demokrasi yang ada di
Indonesia perlahan-lahan mulai muncul kembali, karena pemimpin setelah Soeharto
menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis. Sehingga, bawahan dari seorang
pemimpin dan juga masyarakat bisa secara bebas menyampaikan aspirasinya,
walaupun dalam kenyataannya belum berjalan dengan sempurna. Akan tetapi, dengan
gaya kepimimpan yang dijalankan dalam era reformasi diyaini aan membawa dampak
positif bagi Indonesia kedepannya
2.
Apa
perbedaan mencolok dalam gaya kepemimpinan orde baru dan reformasi?
Jawab : -Orde Baru
A.
Gaya
kepemimpinan yang otoriter membuat bawahan serta masyrakat tidak bisa
menyampaikan aspirasinya
B.
Tidak
ada peran dari bawahan dalam pengambilan keputusan
-Reformasi
A. Gaya kepemimpinan yang bersifat
demokratis membuat seluruh bawahan serta lapisan masyarakat dapat menyampaian
aspirasinya
B. Melihat kecenderungan pembagian
peranan sesuai dengan tingkatannya
3.
Mengapa
tidak semua pejabat tidak berhasik naik kelas dalam level kepemimpinannya?
Jawab : Karena tidak semua pejabat bisa paham dan bisa menerapkan
tingkat kepemimpinan yang ada dengan beberapa faktor yang telah ditentukan.
Apabila kita ada dilevel 1(position), maka orang lain akan mengikuti karena
memang menjadi sebuah keharusan. Apabila berada dilevel 2 (pemission), maka
orang lain juga akan mengikuti karena mereka senang bekerja dengan kita.
Apabila kita berada dilevel yang ketiga (production), maka orang ain akan
mengiuti kita arena apa yang telah ita laukan untuk organisasi tersebut.
Apabila berada dilevel 4 (people development), maka orang akan mengikuti kita
karena apa yang kita berikan untuk mereka. Sedangkan untuk level 5 (pinnacle)
maka orang akan mengikuti kita karena siapa diri kita sebenarnya.
Tugas 2
1.
Pemimpin
yang harus merebut dan mempertahankan panggungnya
Jawab : Setiap
pemimpin pasti memiliki cita-cita untuk mencapai kesuksesan dalam memimpin
masyarakatnya. Maka dari itu, pemimpin harus mempertahankan panggungnya karena
didalam kekuasaan pemimpin dapat menguasai semua sumber daya yang ada
diwilayahnya. Pemimpin yang ingin mempertahnkan panggungnya, harus lebih sering
untuk berinteraksi dengan masyarakatnya dan juga mekalsanakan seluruh tugasnya
dengan semaksimal mungin untuk mendapat kepercayaan dari seluruh masyarakat
yang dipimpinnya.
2.
Pemimpin
yang harus membayar janjinya
Jawab : Calon
pemimpin yang akan dipilih oleh masyarakat, pastinya akan melaukan kampanye
untuk menyampaikan visi misi serta tujuan yang akan ia jalankan nantinya ketika
terpilih kepada masyarakat. Dan apabila sudah terpilih menjadi pemimpin, maka
pemimpin wajib membayar seluruh janji yang diberikan ketika kampanye kepada
masyarakatnya guna mendapatkan kepercayaan dari masyarakat itu sendiri dan
menghasilkan keuntungan, bai itu bagi masyarakat dan juga untuk pemimpin itu
sendiri.
3.
Pemimpin
yang harus memperhatikan partainya
Jawab : Partai
merupakan jalan bagi seorang pemimpin untuk mendapatkan kekuasaannya. Maka dari
itu, pemimpin wajib menempatkan diri kepada keduanya secara seimbang, baik itu
sebagai anggota partai, maupun sebagai seorang pemimpin.
Tugas 3
1.
Sebutkan
3 kepala daerah dan jelaskan bagaimana mereka mendapatan posisi tersebut dan
bagaimana mereka menggunakan kekuasaanya serta berada dilevel mana mereka
sekarang?
Jawab : -H. Tjutjup Soeparna
-H.
Imdaad Hamid SE
-H. M
Rizal Effendi
Saya
tidak begitu mengetahui bagaimana cara walikota yang pertama saya sebutkan mendapat
dan menjalankan kekuasaannya sebagai walikota Balikpapan. Jadi saya akan
memulai dari Walikota kedua yang saya sebutkan yaitu H Imdaad Hamid. H Imdaad
Hamid terpilih menjadi walikota Balikpapan terhitung sejak tahun 2001-2006
melalui pilkada. Di periode selanjutnya pada tahun 2006-2011 H Imdaad Hamid
kembali terpilih menjadi Walikota Balikpapan. Dalam masanya menjabat sebagai
walikota Balikpapan H Imdaad Hamid berhasil membuat kebijakan untuk
mempertahankan kelestarian hutan lindung sungai wain dengan perda no 11 tahun
2004 tentang pembentukan badan pengelola hutan lindung sungai wain. Selain itu,
H Imdaaad Hamid juga berhasil melakukan pemulihan kelestarian kawasan daerah
tangkap air di salah satu waduk yang ada di Balikpapan. Dan dibawah kendali H
Imdaad Hamid Kota Balikpapan berhasil meraih predikat kota bersih dengan meraih
Adipura Kencana. Selanjutnya ada Walikota yang saat ini menjabat sebagai Waliota
Balikpapan yaitu H Rizal effendi. Pada tahun 2006-2011 H Rizal Effendi menjadi
wakil Walikota Balikpapan bersama H Imdaad Hamid, dan maju sebagai Walikota
terpilih Kota Balikpapan pada tahun 2011-2016 dan berlanjut pada tahun
2016-2021. Dibawah kendali H Imdaaad Hamid Balikpapan juga mendapat Adipura
kencana secara empat tahun berturut turut yaitu pada tahun 2015,2016,2017,2018
dan mendapatkan sebagai kota paling nyaman di huni mengalahkan paris pada tahun
2018.
Melihat dari prestasi yang dihasiklan oleh setiap
pemimpin yang ada di kota Balikpapan maka saya mengatakan bahwa 3 pemimpin
terakhir yang menjabat dikota Balikpapan berada dilevel 4 karena mereka telah
memberikan yang terbaik yang mereka bisa untu memajukan kota Balipapan serta
mengembangan aspek pemerintahan menjadi lebih bai dan lebih sukses
Komentar
Posting Komentar